Seperti hadis yang di sampaikan Siti Aisyah Radhiyallau 'anha yang artinya:
"Rasulullah SAW meningkatkan kesungguhan ibadahnya disepuluh terakhir (bulan ramadhan) melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut".(HR.Muslim).
Hadis lain menyebutkan:
"Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada 10 terakhir ramadhan". (HR. Bukhari 4/255 dan Muslim 1169).
Ada banyak amalan yang bisa kita lakukan pada malam-malam terakhir ramadhan ini, termasuk memperbanyak do'a, karena inilah salah satu momentum waktu mustajab untuk berdo'a. Ada sebuah hadis yang menyebutkan bahwa do'a juga ibadah, dikabulkan itu bonus.
Dulu saya tidak tahu mengenai hadis tentang do'a ini, sehingga saya sempat berputus asa dalam berdo'a (Dalam perihal jodoh). Hingga pada momen ramadhan, saya tersadar kembali karena mendengar tausyah dari salah satu ustad (guru laki-laki) di tempat saya bekerja (Sekolah Alam Al Fath Jambi).
Ustad tersebut menyampaikan tausyah tentang beberapa waktu mustajab untuk berdo'a. " Kenapa dibilang mustajab? karena banyak orang lalai pada waktu itu, maka disitulah peluang yang lebih besar terkabulnya do'a-do'a kita".
Kenapa banyak orang lalai, sebab Allah memang menempatkan waktu-waktu tersebut sangat singkat, dan disaat oang-orang sibuk dengan dunianya. Misalnya:
Saat sujud terakhir, mungkin saat ini sebagian orang terburu-buru shalatnya untuk melakukan pekerjaan lain sehingga lupa berlama-lama sujud untuk berdo'a.
Saat menjelang berbuka puasa/Berbuka, kita sudah lapar dan tidak sabar untuk menyantap makanan sehingga malas berdo'a.
Saat hujan turun, biasanya enak untuk tidur pada wkatu ini karena dingin, bahkan ada yang menggerutu karena menghalangi aktivitasnya. Naudzubillaah.
Antara Adzan dan Iqomah, sebagian orang masih sibuk dengan aktivitasnya dan hanya menunggu waktu iqomah saja baru bergegas shalat.
Ketika sepertiga malam terakhir, waktu tidur yang lagi nyenyak-nyenyaknya, apalagi jika sudah lelah seharian bekerja.
Dipenghujung Ashar hari jum'at, sore hari yang waktunya pulang kerja mau buru-buru pulang atau baru sampai sudah di rumah, lelah, sehingga setelah selesai shalat langsung istirahat.
Disaat berpuasa, saat dizolimi, dst"
Kira-kira begitu lah yang disampaikan oleh Ustad Sudjoko, S.Pd dalam tausyah ramadhan tahun 2024 lalu. Sejak saat itu, saya kembali berdo'a dan berusaha mengejar waktu-waktu tersebut karena yang paling menyentuh dalam hati saya "Banyak orang lalai, sehingga peluang do'a kita lebih mudah sampai" hehehe.
Karena kebetulan momen ramadhan dan menjelang 10 terakhir ramahdan pula, semangat saya semakin membara untuk terus berdo'a. Dengan takdir Allah dan rencana terbaiknya, ramadhan 2024 itu juga salah satu hamba Allah menghubungi saya dengan suatu kepentingan lewat chat pribadi. Insyaa Allah bukan modus, sehingga singkat cerita berlanjut ta'aruf dan Alhamdulillah berujung dengan pernikahan.
Saya tidak bilang bahwa jodoh itu datang karena saya kembali berdo'a, atau karena do'a saya saat itu yang berapi-api, mungkin juga dari do'a orang tua, keluarga, bahkan orang lain. Kita tidak lewat mana do'a kita dikabulkan Allah SWT. Wallaahu a'lam bisshawab.