Keajaiban Sebuah do'a
Kilas balik cerita sebelum aku berangkat, dan aku menyadarinya setelah aku proses mendaftar di sebuah travel yang bernama Tridaya, Travelnya Maasyaa Allah amanah, pelayanannya baik banget dan ramah lansia.
Musim haji tahun 2025 sekitar bulan juni lalu, tiba-tiba aku mendapat chat pribadi dari temanku, sebut saja namanyya Oddek (Panggilan akrab kami). Isi chatnya membuatku terkejut sekaligus terharu, karena dia sedang berada didepan ka'bah menuliskan sebuah do'a untuk ku dan suami.
Kenapa aku terkejut, karena aku tidak pernah menitip do'a denganya sama seperti orang-orang yang suka nitip-nitip do'a kalau tau temannya akan berangkat ke tanah haram. Bagaimana mungkin aku mau nitip do'a, tau saja nggak kalau dia berangkat haji.
Tapi mungkin disitulah letak ketulusannya mendo'akanku karena aku tidak membebaninya dengan titipan do'a yang seabrek-abrek, dia murni mengingatku sendiri. Sambil membaca do'a itu aku hanya bisa mengucapkan aamiin, tapi di pikiran sama sekali belum ada gambaran kapan mau barangkat karena uangnya belum terkumpul sebanyak biaya umroh/haji.
Kemudian, pada bulan oktober story ku di komen oleh salah seorang teman dengan mengucapkan "Ayoklah target kita umroh, haji bareng". Aku menjawab dengan semangat "Niat ppg ni untuk itulah, dapat insentif nabung buat umroh dan haji" karena masa itu lagi gencar-gencarnya proses PPG.
Dijawab lagi sama dia "Tapi kan dak mesti ppg", dan dia meyakinkanku bahwa berangkat umroh dan haji itu bukan karena uang yang kita punya, tapi karena Allah yang memanggil dan Allah akan memampukan dengan cara yang tidak kita sangka-sangka, intinya minta aja sama Allah.
Aku membenarkan ucapan temanku itu, meskipun sisi manusiaku juga masih tetap ada. Secara logika, dari mana aku mendapatkan uang yang terkumpul banyak kalau bukan dari insentif PPG itu. Meskipun 2 juta/bulan dan ditrima 3 bulan sekali, dipotong pajak pula, aku tetap optimis untuk umroh dengan insentif itulah nanti aku bisa menabung.
karena gaji bulanan-ku sebagai guru honor masih 650/bulan, suami juga sekitar 5 jutaan/bulan, cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja pikirku, dan menyisihkan tabungan paling banyak 400/bulan. Tetapi itu hanyalah angka-angka hitungan manusia semata!!!
Allah maha kaya, ketika mengandalkan Allah, tidak ada yang tidak mungkin. Tidak harus selalu sesuai dengan logika kita, ga akan sampai!!!
Tepat di bulan november, nama aku dan suami terdaftar disebuah travel umroh (Menulisnya sambil mata berkaca-kaca, mau nangis tapi lagi maskeran).
Jangankan dapat insentif ppg, lulus aja belum pada saat mendaftar. Terus uangnya dari mana? dari Allah pastinya, detailnya nanti aku ceritain lagi di artikel berikutnya.
Aku mau bilang do'a seorang teman yang tulus menembus langit (Oddek), daaaan dengan izin Allah aku daftar umroh itu benar-benar bersamaan dengan teman yang komen storyku yang ngajak umroh bareng (cerita diatas).
Jadi, perbanyaklah do'a, seringlah berkata baik karena perkataanpun bagian dari do'a. Perbanyak teman-teman solihah yang bisa mengingat kita dan mendo'akan kita dalam kebaikan. karena bukan hanya di Dunia, teman solihah akan menjadi syafaat kita di Akhirat kelak.










